Sistem Integumen pada Manusia

Integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).

Anatomi Sistem Integumen pada Manusia
  • Kulit
Struktur Lapisan Kulit :

a.  Epidermis
Terbentuk dari epitel-epitel skuamous yang terstratifikasi. Terdapat sedikit suplay darah dan reseptor saraf (hanya pada lapisan yang paling dekat dermis). Membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan ± 0,1 – 5 mm. Lapisan eksternalnya tersusun dari keratinosit (zat tanduk). Lapisan eksternal ini akan diganti setiap 3-4 minggu sekali. Epidermis terbagi menjadi 5 lapisan (korneum, lusidum, granulosum, spinosum, dan germinativum).
  1. Stratum Korneum (Lapisan tanduk) : Merupakan lapisan epidermis terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati & tidak berinti & protoplasma telah berubah menjadi  keratin (zat tanduk). Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki.
  2. Stratum Lusidum : Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti. Lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki.
  3. Stratum Granulosum : 2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar. Mukosa tidak punya lapisan inti.
  4. Stratum Spinosum (lapisan malphigi) : Terdapat beberapa lapis sel berbentuk polyangona dan besar karena terdapat proses mitosis (pembelahan sel). Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.
  5. Stratum Germinativum (Basale) : Lapisan sel berbentuk kubus/kolumnar dan vertikal yang merupakan perbatasan dengan dermis, tersusun seperti pagar, mengadakan mitosis. Pada sitoplasmanya mengandung melanin.
Persambungan antara epidermis dan dermis menghasilkan kerutan pada permukaan kulit. Pada ujung-ujung jari tangan, kerutan ini dinamakan sidik jari (fingerprints).

b.  Dermis
Merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal. Lapisan ini elastis dan tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis. Tersusun atas 2 lapisan:
  1. Stratum Papillare : banyak mengandung kapiler dan  makrofag, limfosit, sel mast dan leukosit.
  2. Stratum Retikulare : merupakan bagian dalam dermis, lebih tebal dibanding stratum papilare, terdapat sel lemak dalam kelompok besar/kecil.

c.  Subdermis
Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dengan struktur internal seperti otot & tulang. Terdapat pembuluh darah, saraf & limfe dengan jaringan penyambung yang terisi sel lemak. Jaringan lemak bekerja sebagai penyekat panas & menyediakan penyangga bagi lapisan kulit diatasnya.

Fungsi kulit:
  1. Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil).
  2. Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah di antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis. 
  3. Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medula oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan). 
  4. Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit. 
  5. Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. 
  6. Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2 terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten. 
  7. Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama intinya menghilang dan keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.

Kelenjar-kelenjar pada kulit:
  1. Kelenjar keringat (Glandula Sudorifera) : Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh, Terutama terdapat pada telapak tangan dan kaki. Kecuali glans penis, bagian tepi bibir, telinga luar dan dasar kuku. Terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kelenjar ekrin & apokrin. (1) Kelenjar Ekrin : Terdapat di semua daerah kulit. Saluranya bermuara langsung ke permukaan kulit. Melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri, dll. (2) Kelenjar Apokrin. : Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folikel rambut. Kelenjar ini aktif pada masa pubertas, pada wanita akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut Kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen(wax). 
  2. Kelenjar minyak (Glandula Sebasea) : Kelenjar minyak mensekresi substansi yang berminyak yang disebut sebum (tersusun atas trigliserida, asam lemak bebas & kolesterol). Terdapat pada hampir setiap folikel rambut, kecuali pada papila mamae, labia minora, dan sudut mulut. Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
  3. Kelenjar Seruminosa : Merupakan kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya terdapat pada meatus auditorius contoh ternal tempat kelenjar tersebut memproduksi serumen (waxy).

  • Kuku
Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.

  • Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan/kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan/ kaki, penis, labia minora dan bibir. Rambut terdiri dari akar (sel tanpa keratin) dan batang (terdiri sel keratin).
Terdapat 2 jenis rambut :
  1. Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)
  2. Rambut velus (pendek, halus dan lembut)

Fungsi rambut :
  1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk: alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) menyaring udara.
  2. Pengatur suhu.
  3. Pendorong penguapan keringat.
  4. Indera peraba yang sensitive.

Kelainan pada Sistem Integumen
  1. Kudis : Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.
  2. Kurap : Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat bagian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda.
  3. Panu : Panu atau Panau adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Limfatik pada Manusia

Alga / Ganggang

Sistem Urinaria pada Manusia

Pembelahan Sel

Jamur / Fungi

Jaringan Tumbuhan

Sistem Digestivus pada Manusia

Lichenes / Lumut Kerak

Sistem Indera pada Manusia