Belajar


Pengertian Belajar

  • Cronbach : Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
  • Gagne : Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecendrungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja).
  • Geoch : Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan.
  • Harold Spears : Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.
  • Kokom Komalasari : Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan ataupun perubahan sementara karena suatu hal. 
  • M. Sobry Sutikno : Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
  • Morgan : Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
  • Muhibbin Syah : Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. 
  • Nana Sudjana : Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari.
  • Reber : Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.
  • Skinner : Belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
  • Slameto : Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
  • Sunaryo : Belajar merupakan suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
  • Travers : Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
  • Wina Sanjaya : Belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkunganya sehingga mengahasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif, baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun psikomotorik. 
  • Winkel : Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. 


Ciri-Ciri Belajar
Menurut Kokom Komalasari, ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:

  • Belajar adalah aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang, baik secara aktual maupun potensial;
  • Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan yang baru dan ditempuh dalam jangka waktu yang lama; dan
  • Perubahan terjadi karena ada usaha dari dalam diri setiap individu.


Ciri-ciri belajar yang dapat dibedakan dengan kegiatan-kegiatan lain selain belajar menurut Mohamad Surya adalah sebagai berikut : 

  • Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku. Perubahan yang terjadi dalam diri individu banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya. Karena banyaknya itu, maka sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut :
  1. perubahan yang disadari;
  2. perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional;
  3. perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif;
  4. perubahan dalam belajar bukan bersifat temporer, bukan karena proses kematangan, pertumbuhan atau perkembangan;
  5. perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.
  • Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku.
  • Belajar merupakan suatu proses.
  • Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang akan dicapai.
  • Belajar merupakan bentuk pengalaman.


Ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar menurut Muhibbin Syah adalah sebagai berikut :

  • Perubahan intensional. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan sesuatu, keterampilan dan seterusnya;
  • Perubahan positif dan aktif. Positif artinya baik, beramanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik daripada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi karena usaha siswa itu sendiri; dan
  • Perubahan efektif dan fungsional. Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan. Perubahan fungsional diharapkan dapat memberi manfaat yang luas ketika siswa menempuh ujian dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Selain itu, perubahan yang efektif dan fungsional biasanya bersifat dinamis, dan mendorong timbulnya perubahan-perubahan positif lainnya.


Tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar, Slameto mengatakan perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar meliputi:

  • Perubahan terjadi secara sadar. Ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya;
  • Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya;
  • Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju unutk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri;
  • Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringaat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap;
  • Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari; dan
  • Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut M. Sobry Sutikno faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah:
a. faktor internal

  • faktor jasmaniah

  1. kesehatan. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Badan yang tidak sehat akan mengakibatkan kurangnya semangat di dalam belajar, pusing atau ngantuk; dan
  2. cacat tubuh. Segala hal yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh, misalnya buta, tuli, bisu, atau pincang. Cacat tubuh ini akan sangat mempengaruhi proses belajar seseorang.

  • faktor psikologis

  1. inteligensi. Merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Orang yang mempunyai intelegensi yang tinggi lebih mudah belajar dari pada yang tingkat intelegensinya rendah;
  2. motif. Merupakan daya penggerak atau pendorong untuk berbuat;
  3. minat. Merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat ini selalu diikuti dengan perasaan senang yang akhirnya memperoleh kepuasan;
  4. emosi. Faktor emosi sangat mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Emosi yang mendalam akan mengurangi konsentrasi dalam belajar dan akan mengganggu serta menghambat belajar;
  5. bakat. Merupakan kemampuan untuk belajar. Orang yang memiliki bakat akan mudah dalam belajar dibanding dengan orang yang tidak berbakat;
  6. kematangan. Suatu fase dalam pertumbuhan seseorang, adalah saat alat-alat tubuh sudah siap untuk menerima kecakapan baru; dan
  7. kesiapan. Merupakan kesediaan untuk memberi respons.

  • faktor kelelahan. Dibagi menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani tampak pada lemah lunglainya badan dan kecendrungan untuk membaringkan tubuh, misalnya karena kelaparan. kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kebosanan sehingga minat untuk menghasilkan sesuatu hilang.

b. faktor eksternal

  • faktor keluarga 

  1. cara orang tua mendidik. Cara orang tua dalam mendidik anak-anaknya merupakan faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan proses belajar. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam proses belajarnya;
  2. hubungan antar anggota keluarga. Agar proses belajar bisa berhasil dengan baik, maka perlu diusahakan hubungan yang baik antar keluarga, yaitu dengan adanya saling pengertian dan kasih sayang. Orang tua harus memahami waktu-waktu dalam belajar anaknya sehingga tidak tumpang tindih antara waktu belajar dengan pekerjaan atau waktu untuk bermain-main; 
  3. suasana rumah. Agar anak dapat belajar dengan nyaman dan tentram di rumah, perlu diciptakan suasana yang nyaman pula; dan
  4. keadaan ekonomi keluarga. Paling tidak terdapat dua argumentasi bagaimana faktor status ekonomi orang tua berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Pertama, orang tua dengan status sosial tinggi dan pendapatan tinggi akan memberikan nilai yang tinggi terhadap pendidikan anaknya. Kedua, oleh karena itu mereka akan berupaya untuk menyediakan berbagai kebutuhan belajar anak di rumah dan mencari sekolah yang terbaik untuk anaknya.

  • faktor sekolah

  1. kurikulum. Kurikulum yang baik jika isinya tidak terlalu padat dan sesuai dengan kebutuhan atau mampu mengakomodir semua kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman;
  2. keadaan gedung. Gedung yang tidak baik dan tidak terawat, lebih-lebih pengaturan alat-alat pendidikan yang terdapat dalam gedung tidak teratur, akan menyebabkan siswa cepat bosan dan tidak betah berada di dalam ruangan kelas;
  3. waktu sekolah. Waktu belajar yang baik yaitu pada pagi hari sebab pada pagi hari pikiran masih segar dan keadaan jasmani pun masih segar sehingga memungkinkan belajar yang optimal;
  4. alat pelajaran. Tersedianya alat maupun media dalam proses pembelajaran akan dapat mempermudah pemahaman siswa pada teori yang sedang di pelajari;
  5. metode pembelajaran. Jika guru tidak pandai memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam membelajarkan, siswa akan sulit pula dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang disampaikan guru;
  6. hubungan antara guru dengan siswa. Guru yang tidak dapat berinteraksi dengan baik dan akrab dengan siswa menyebabkan proses pembelajaran kurang lancar; dan
  7. hubungan siswa dengan siswa. Guru perlu membina semua siswa berupa pembimbingan dan penyuluhan agar setiap siswa dapat berinteraksi dengan baik, antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.

  • faktor masyarakat. Kehidupan masyarakat di sekitar siswa berada merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap belajar anak.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Limfatik pada Manusia

Alga / Ganggang

Sistem Integumen pada Manusia

Sistem Urinaria pada Manusia

Pembelahan Sel

Jamur / Fungi

Jaringan Tumbuhan

Sistem Digestivus pada Manusia

Lichenes / Lumut Kerak

Sistem Indera pada Manusia