Hasil Belajar


  • Lindgren : Hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.
  • Agus Suprijono : Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
  • Gagne menyatakan bahwa hasil belajar berupa:


  1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
  2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis, fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktifitas kognitif bersifat khas.
  3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
  4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
  5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.


  • Menurut Benyamin S. Bloom hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah atau kawasan yang dipecah lagi menjadi beberapa tingkat yang lebih khusus.
  • Kawasan kognitif (pemahaman) terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda. Keenam tingkatan tersebut adalah:

  1. Mengingat. Tujuan intruksional pada level ini menuntut siswa untuk mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima sebelumnya. Seperti: fakta, terminologi, rumus, strategi pemecahan masalah dan sebagainya.
  2. Mengerti. Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi, yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini siswa diharapkan menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.
  3. Memakai. Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Menganalisis. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesis atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya kontradiksi. Dalam hal ini siswa diharapkan menunjukan hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.
  5. Menilai. Menilai merupakan level ke lima menurut revisi Anderson, yang mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk, atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu. Jadi evaluasi di sini lebih condong ke bentuk penilaian biasa daripada sistem evaluasi.
  6. Mencipta. Mencipta di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetauan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.

  • Kawasan afektif (sikap perilaku) merupakan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati (attitude) terdiri dari:


  1. Tingkat menerima (receiving). Diartikan sebagai proses pembentukan sikap dan perilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya stimulus tertentu yang mengandung estetika.
  2. Tingkat menanggapi (responding). Memiliki beberapa pengertian, di antaranya: (1) Tanggapan dilihat dari segi pendidikan diartikan sebagai perilaku baru dari sasaran didik (siswa) sebagai manifestasi dari pendapatnya yang timbul karena adanya perangsang pada saat belajar. (2) Tanggapan dilihat dari segi psikologi perilaku (behavior psychology) adalah segala perubahan perilaku organisme yang terjadi atau timbul karena adanya perangsang dan perubahan tersebut dapat diamati. (3) Tanggapan dilihat dari segi adanya kemauan dan kemampuan untuk bereaksi terhadap suatu kejadian (stimulus) dengan cara berpartisipasi dalam berbagai bentuk.
  3. Tingkat menghargai. Dapat diartikan: (1) Pengakuan secara objektif (jujur) bahwa siswa itu objek, sistem, atau benda tertentu mempunyai kadar manfaat. (2) Kemauan untuk menerima suatu objek atau kenyataan setelah seseorang itu sadar bahwa objek tersebut mempunyai nilai, dengan cara menyatakan dalam bentuk sikap positif atau negatif.
  4. Tingkat mengorganisasikan (organization). Dapat diartikan sebagai: (1) Proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun hubungan antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih nilai-nilai yang terbaik untuk diterapkan. (2) Kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai menentukan hubungan antar nilai dan menerima bahwa satu nilai itu lebih dominan dibanding nilai yang apabila kepadanya diberikan berbagai nilai.
  5. Tingkat menghayati (characterization). Karakterisasi adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan itu seolah-olah telah menjadi ciri-ciri perilakunya.


  • Kawasan psikomotor (psychomotor domain) adalah kawasan yang berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh yang memerlukan koordinasi antara saraf dan otot. Kawasan psikomotor (psychomotor domain) ini dikelompokan menjadi:


  1. Gerakan seluruh badan (gross body movement). Adalah perilaku seseorang dalam suatu kegiatan yang memerlukan gerakan fisik secara menyeluruh.
  2. Gerakan yang terkoordinasi (coordination movement). Gerakan yang dihasilkan dari perpaduan antara fungsi salah satu atau lebih indera manusia dengan salah satu anggota badan.
  3. Kebolehan dalam berbicara (speech behaviors). Merupakan hal-hal yang berhubungan dengan koordinasi gerakan  tangan atau anggota badan lainnya dengan ekspresi muka dan kemampuan berbicara.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Limfatik pada Manusia

Alga / Ganggang

Sistem Integumen pada Manusia

Sistem Urinaria pada Manusia

Pembelahan Sel

Jamur / Fungi

Jaringan Tumbuhan

Sistem Digestivus pada Manusia

Lichenes / Lumut Kerak

Sistem Indera pada Manusia